Senin, 06 September 2010

alur kerja industri (logistik)

1. Production Planning (PP)
In Charge :
-Sales
-Prod Plan

Keterangan :
Diskusi Rencana Produksi berdasar pada kisi-kisi rencana penjualan. PP dalam tahap ini masih dalam bentuk format awal.

2. Master Production Schedule (MPS)
In Charge :
-Sales
-Prod Plan
-Inv Control
-Purchasing

Keterangan :
Purchasing memberikan informasi seputar pembelian material dan Lead Time yang dibutuhkan.

3. Material Requirements Planning (MRP)
In Charge :
-Sales
-Prod Plan
-Inv Control
-Purchasing

Keterangan :
MPS dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kebutuhan pengadaan material di dalam MRP.
Pada tahap MRP, Inv.Control memberikan akurasi data lebih aktual dibandingkan pada MPS.

4. Production Planning (PP)
In Charge :
-Sales
-Prod Plan

Keterangan :
Diskusi Rencana Produksi berdasar pada kisi-kisi rencana penjualan. PP dalam tahap ini masih dalam bentuk format awal.

5. Master Production Schedule (MPS)
In Charge :
-Sales
-Prod Plan
-Inv Control
-Purchasing

Keterangan :
PP dijabarkan dalam bentuk formal MPS dan sudah menjadi kepastian untuk diproduksi.
Inv. Control memberikan informasi awal ketersediaan material yang akan digunakan.
Purchasing memberikan informasi seputar pembelian material dan Lead Time yang dibutuhkan.

6. Material Requirements Planning (MRP)
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
MPS dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kebutuhan pengadaan material di dalam MRP.
Pada tahap MRP, Inv.Control memberikan akurasi data lebih aktual dibandingkan pada MPS.

7. Bill Of Material (BOM)
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
MRP dipecah menjadi material penyusun yang dituangkan dalam BOM. BOM berisi material-material penyusun suatu produk. Data jumlah material yang disampaikan dalam tahap ini masih berupa kisaran yang berasal database komputer.

8. Stock Opname MPS
In Charge :
-Inv Control
-Logistik

Keterangan :
Berdasarkan BOM, untuk memastikan kebenaran aktual-jumlah pada database diperiksa silang dengan aktual yang tersimpan di gudang penyimpanan. Pemeriksaan silang, atau yang biasa disebut sebagai stock opname MPS, dilakukan internal oleh tim inventory/ logistik.

9. Forecasting
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
Setelah diketahui jumlah aktual material, dan ternyata harus melakukan order kembali, maka selanjutnya dilakukan forecasting untuk memastikan material yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan MPS (availability).

10. Purchase Request (PR)
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
PR dibuat oleh User berdasar pada Reorder Point. Artinya jika material masih mencukupi untuk MPS dan berada dibawah ROP maka tidak perlu mengeluarkan PR. Namun jika kondisi sebaliknya, maka PR harus segera dikeluarkan, tentunya dengan sangat memperhatikan Lead Time.

11. Purchase Request Issue
In Charge :
-Purchasing

Keterangan :
Purchasing menerima PR. Dari PR ini Purchasing akan menganalisis dan kemudian menginformasikan (issuing) kepada beberapa supplier untuk memperoleh quotatiion (penawaran harga).

12. Quotation
In Charge :
-Purchasing

Keterangan :
Supplier membuat dan mengirimkan Quotation (penawaran harga) ke Purchasing.

Quotation dilengkapi Nomor yang jika kelak disetujui, akan digunakan sebagai acuan oleh Purchasing dalam membuat PO.

13. Permintaan Sample
In Charge :
-Purchasing

Keterangan :
Permintaan Sample material mutlak diperlukan jika :
-Supplier Baru. Artinya ini adalah transaksi yang pertama kali dilakukan oleh Supplier tersebut. untuk mengetahui kualitas material yang akan mereka supply, maka supplier harus memberikan sample terlebih dahulu.
-Material Baru atau Model Baru. Jika terjadi perubahan Model atau ada material yang lebih baru dari supplier lama, maka kualitas material tersebut harus diuji dahulu dalam bentuk sampel.


14. Penerimaan Sample
In Charge :
-QC
-Purchasing
-User

Keterangan :
Supplier mengirimkan sample material. QC akan memeriksa kesesuaian material.
Kepastian status sampel menjadi acuan apakah material dari supplier yang bersangkutan layak diorder atau tidak.

15. Quality Agreement
In Charge :
-Purchasing

Keterangan :
Jika Quotation dan kualitas material sesuai dengan yang disyaratkan maka selanjutnya, Purchasing berkoordinasi dengan QC membuat Quality Agreement.

16. Purchase Order
In Charge :
-Purchasing

Keterangan :
Jika semuanya berjalan dengan baik, Purchasing selanjutnya akan membuat dan mengirimkan Purchase Order ke Supplier.

PO ini dilengkapi Nomor PO yang didalamnya terdapat pula nomor PR dan Quotation yang bersangkutan sebagai rujukan.

17. Persiapan Gudang
In Charge :
-Logistik

Keterangan :
Pada saat bersamaan, Gudang-sebagai lokasi penyimpanan- dipersiapkan dengan berpedoman pada 5R/3R atau metoda lainnya.
Lokasi penyimpanan juga dilengkapi dengan identitas tertentu. Tujuannya untuk mempermudah proses penyimpanan dan pengambilan material.

18. Material Arrival
In Charge :
-Logistik
-Purchasing

Keterangan :
Saat Kedatangan Material (material arrival), maka segera dilakukan pemeriksaan silang antara aktual material yang diterima dengan dokumen terkait. Dokumen tersebut antara lain :

19. Input Data kedatangan
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
Material yang sesuai antara aktual dengan dokumen PO, DO, selanjutnya diinput ke dalam database komputer.
Adapun identitas yang diinput adalah :
-Part Number
-Purchase Order number
-Delivery Order number

20. Incoming Checking
In Charge :
-QC

Keterangan :
Untuk kedatangan regular, QC akan langsung melakukan pemeriksaan terhadap material-material yang baru tiba tersebut tanpa menunggu keluarnya dokumen Permintaan Pemeriksaan Material (PPM).

Sementara untuk kedatangan non-regular, pemeriksaan material dilakukan setelah QC menerima Permintaan Pemeriksaan Material (PPM) dari Logistik.

21. Status material
In Charge :
-QC

Keterangan :
Kemungkinan dan tindak lanjut terhadap status material tersebut adalah :
-Material Baik, disimpan di area penyimpanan yang sudah disiapkan dan selanjutnya dapat digunakan untuk proses produksi yang akan datang.
-Material Reject, disimpan di area RMA, untuk mendapatkan proses RMA selanjutnya.

22. Proses Penyimpanan (Storage Process)
In Charge :
-Logistik

Keterangan :
Material yang telah mendapatkan status dari Incoming Checking selanjutnya disimpan di area di dalam gudang.

Area untuk material Baik dan Reject harus dipisahkan. Material Reject sebaiknya disimpan di RMA area. Tujuannya untuk mendapatkan penggantian sesuai dengan prosedur RMA.

23. Input Penyimpanan Data
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
Identitas Material yang telah disimpan selanjutnya dimasukkan ke dalam database komputer. Adapun identitas material berupa Part Number dan lokasi penyimpanannya.

24. RMA (Return Material Authorization)
In Charge :
-Purchasing
-Logistik
-Inv Control

Keterangan :
Material reject akan mendapatkan beberapa kemungkinan tindak lanjut (sesuai prosedur RMA dalam Quality Agreement), antara lain yaitu :
-penggantian material baru
-perbaikan material yang reject
-penggantian berupa uang
-potongan pada pembelian berikutnya.

25. Inventory Control
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
Material on-hand harus selalu terkontrol baik secara langsung/aktual maupun melalui sistem database komputer.
Control Inventory dilakukan pada tiap jenis material. Point yang dikontrol sama dengan point untuk forecasting, yaitu:
-Maksimum point: jumlah maksimum material yang dianjurkan
-Minimum point: jumlah minimum material yang dianjurkan
-safety poin: jumlah material yang sebaiknya selalu tersedia, fungsinya sebagai buffer
-reorder point: jumlah dimana material harus dipesan kembali

26. Production Preparation (Persiapan Produksi)
In Charge :
-Inv Control
-Produksi

Keterangan :
Untuk mempermudah pelaksanaan, biasanya Master Production Schedule (MPS) diuraikan lagi menjadi PP harian (daily Production Planning). Salah satu tujuannya adalah untuk mempersiapkan material yang akan digunakan untuk produksi.

27. H-1 PP Material
In Charge :
-Inv Control
-Produksi

Keterangan :
Material yang akan diproduksi disiapkan terlebih dahulu dengan akurat (biasanya satu hari sebelumnya). Material-material ini selanjutnya disimpan pada area khusus untuk produksi.
Area khusus terletak tidak jauh dari lokasi produksi.

28. Shop Order
In Charge :
-logistik
-produksi

Keterangan :
Material yang dikeluarkan harus tercatat pada dokumen pengeluaran. Tujuannya adalah merekam segala aktivitas pengeluaran material dalam suatu dokumen tertulis. Pengeluaran Dokumen dari dalam area penyimpanan biasa disebut sebagai shop order document.

29. Input Pengeluaran data
In Charge :
-Inv Control

Keterangan :
Keseluruhan pengeluaran material disimpan dalam database komputer. Acuan yang digunakan adalah Shop Order documents.

30. Stock opname
In Charge :
-Logistik
-Inv control
-Asset Management

Keterangan :
Stock opname/ stock taking/closing dilakukan untuk memastikan ketepatan antara data pada komputer dengan data aktual di lokasi penyimpanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar